Khamis, 26 November 2009

ISTIMEWA AIDIL ADHA:asal usul labaikallah hum mala bai.....labaikallah syarik kal la kala bai

Labaik Allahumma Labaaik, labaaik Laa Syarika Laka Labaaik Inal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulka La Syarikalah….




Talbiyah yang terus menggema dan mengguruh diseantera tanah haram Makkah dikumandangkan para jamaah haji yang beraneka ragam ras, suku dan bangsa. Sungguh satu pemandangan yang menyentuh hati, pemandangan yang mengharukan dan membanggakan. Bagaimana tidak!? Kaum muslimin yang biasanya berseteru dan berselisih serta berpecah belah dalam kesempatan itu mengumandangkan satu kalimat dan satu ucapan saja. Mereka berpakaian yang sama dan mengucapkan kalimat yang sama “Labaik Allahumma Labaaik, labaaik Laa Syarika Laka Labaaik Inal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulka La Syarikalak. Berpakaian putih-putih bagi laki-lakinya dan berpakaian menutup aurat untuk perempuannya, tanpa membeda-bedakan kedudukan dan martabat dunia, bangsa dan suku, ulama dan awam, semuanya bersatu mengucapkan talbiyah menyambut seruan Allah dalam firmanNya:



Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,niscaya mereka akan datang kepadamudengan berjalan kaki,dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. (Surat Al hajj :27)



Berkata Ibnu Abbas t dalam menafsirkan firman Allah U ini : “Ketika Allah U memerintahkan Ibrahim u untuk mengkhabarkan manusia agar berhajji, Ibrohim berkata:



يا أيها الناس إن ربكم اتحذ بيتًا و أمركم أن تحجوه فاستجاب له ما سمعه من حجر أو شجر أو أكمة أو تراب أو شيئ فقالوا لبيك اللهم لبيك (رواه ابن جرير 17\106)



“Wahai manusia sesungguhnya Rabb kalian telah membangun satu rumah (ka’bah) dan memerintahkan kalian untuk berhaji kepadanya. Lalu menerima panggilan ini apa saja yang mendengarnya dari batu-batuan, pepohonan, bukit-bukit debu atau apasaja yang ada, lalu mereka berkata لبيك اللهم لبيك …… (H.R Ibnu Jarir 17/106)[1]



Demikian juga imam Mujahid –salah seorang murid besar Ibnu Abbas- menafsirkan ayat ini dalam pernyataan beliau: Nabi Ibrohim menyeru manusia (dengan menyatakan):





“Wahai sekalian manusia, penuhilah seruan Robb kalian”.





Dalam riwayat lain dikatakan:





“Sesungguhnya Ibrohim ketika diperintahkan untuk menyeru manusia berhaji, bangkit berdiri diatas maqam[2] dan berkata: “Wahai sekalian manusia, penuhilah seruan Rabb kalian”. Mererka menjawab: “Labaik Labaik”. Maka barang siapa berhaji sekarang ini, maka ia telah memenuhi seruan nabi Ibrohim ketika itu pada nenek moyang mereka. Ibnu Taimiyah berkata: “Kedua riwayat ini dikeluarkan oleh Abu Ya’la AL Maushiliy dengan sanad yang shohih”[3]



Berkata Ibnu Hajar ; ” Berkata Ibnu Abdil Barr: ‘Telah berkata sejumlah para Ulama’: “Makna Talbiyah adalah jawaban panggilan Ibrahim u ketika memberitahukan manusia untuk berhaji”"[4]





Makna Talbiyah

Kata Talbiyah berasal dari bahasa Arab dari kata: ( أَلَبَّ بِالْمَكَانِ) jika mendiami dan tinggal ditempat tersebut. Sehingga makna talbiyah adalah senantiasa bersamanya dan bergantung kepadanya seperti orang yang tinggal dan menetap disatu tempat. Sedangkan talbiyah disini bermakna mengucapkan Labaika Allahumma Labaaik, labaaik Laa Syarika Laka Labaaik Inal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulka La Syarikalaka



Talbiyah memiliki makna yang agung, karena memuat tauhid dan kebesaran Allah. Hal ini dapat dilihat dari makna kata-kata dalam talbiyah tersebut, sebagaimana berikut ini:



(اللهم) : Wahai Allah



(لبيك) : Adalah penegas yang memiliki ma’na baru (lebih‎‎), maka saya mengulang-ulang dan menegaskan bahwa saya menjawab atau menerima panggilan Rabb saya dan tetap dalam keta’atan kepada-Nya



(لا شريك لك) : Berma’na tidak ada satupun yang menyekutukan Engkau (Allah) dalam segala sesuatu



(لبيك) : Sebagai penegas bahwa saya menerima panggilan haji tersebut karena Allah, bukan karena pujian, ingin terkenal, ingin harta, dan lain-lain, akan tetapi saya berhaji dan menerima panggilan tersebut karena Engkau saja



(إن الحمد و النعمة لك والملك) : Sesungguhnya saya berikrar dan mengimani bahwa semua pujian dan nikmat itu hanyalah milik-Mu demikikan juga kekuasaan



(لا شريك لك) : Yang semua itu tidak ada sekutu bagimu

Tiada ulasan: